Kepolisian tengah menyelidiki kasus kematian tragis seorang siswa Sekolah Dasar (SD) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, yang di duga menjadi korban pengeroyokan oleh tiga pelajar lainnya.
Kronologi Kejadian
Korban, berinisial AF, meninggal dunia setelah di duga di aniaya oleh tiga temannya saat pulang sekolah. Peristiwa ini terjadi pekan lalu, seusai korban mengikuti ujian akhir di SD Negeri Maccini Sawah 1. Menurut keterangan keluarga, AF mengeluh sakit dan kemudian di bawa ke rumah sakit, di mana ia mengaku telah dikeroyok oleh tiga orang. Tante korban, Desma, menyatakan bahwa AF menyebut satu pelaku adalah siswa SMP, sementara dua lainnya adalah siswa SD. Korban juga menunjukkan luka lebam dan bekas sundutan rokok di tubuhnya .
Tanggapan KPAI
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyesalkan terjadinya kasus kekerasan di lingkungan sekolah ini. KPAI menilai bahwa pencegahan kekerasan di sekolah belum optimal dan mengimbau Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah untuk lebih gencar mengedukasi tentang strategi kolaboratif pencegahan dan penanganan kekerasan di sekolah. Selain itu, KPAI juga menekankan pentingnya penguatan kapasitas dan kompetensi tim khusus yang menangani kekerasan pada satuan pendidikan .
Langkah Kepolisian
Pihak kepolisian telah menerima laporan terkait kasus ini dan sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut. Polisi mengumpulkan bukti-bukti dan keterangan saksi untuk mengungkap fakta-fakta dalam kasus ini. Masyarakat di imbau untuk tidak berspekulasi dan menyerahkan proses hukum kepada pihak berwenang.
Imbauan untuk Masyarakat
Kasus ini menjadi pengingat pentingnya peran semua pihak dalam menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan bebas dari kekerasan. Orang tua, guru, dan masyarakat perlu bekerja sama dalam mendidik anak-anak tentang pentingnya sikap saling menghormati dan menyelesaikan konflik tanpa kekerasan.
Pihak sekolah juga diharapkan meningkatkan pengawasan terhadap interaksi antar siswa dan memberikan edukasi tentang dampak negatif dari tindakan kekerasan. Dengan upaya bersama, diharapkan kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.