Dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-498 Kota Jakarta, kawasan legendaris Pasar Baru atau Passer Baroe kembali menjadi pusat perhatian lewat gelaran Festival Passer Baroe 2025. Acara yang berlangsung sejak 20 Juni hingga 23 Juni ini menghadirkan nuansa sejarah, seni budaya, dan geliat ekonomi kreatif yang menyatu dalam kemeriahan khas Betawi dan nuansa multikultural Jakarta.
Festival ini di selenggarakan oleh Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf), bekerja sama dengan pelaku usaha, komunitas budaya, serta generasi muda kreatif. Ribuan pengunjung memadati kawasan Pasar Baru sejak hari pertama festival di buka secara resmi oleh Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono.
Panggung Budaya dan Ragam Atraksi Tradisional
Festival Passer Baroe tahun ini mengusung tema “Jakarta Tempo Doeloe, Harmoni Masa Kini”, menampilkan berbagai pertunjukan seni seperti lenong, tanjidor, tari-tarian daerah, pertunjukan ondel-ondel, hingga pertunjukan musik modern yang berkolaborasi dengan elemen tradisional.
Kawasan pasar sepanjang lebih dari 500 meter itu di sulap menjadi zona budaya terbuka. Warga di suguhi parade kostum tempo dulu, pertunjukan silat Betawi, bazar kuliner khas nusantara, dan instalasi sejarah yang membawa pengunjung menjelajahi perjalanan Pasar Baru sejak zaman kolonial hingga kini.
Geliat UMKM dan Produk Kreatif
Festival ini juga menjadi panggung bagi pelaku UMKM dan ekonomi kreatif Jakarta. Lebih dari 150 stan produk ikut meramaikan bazar, mulai dari fashion lokal, batik Betawi, aksesoris, kerajinan tangan, hingga makanan dan minuman khas seperti kerak telor, soto Betawi, dan es selendang mayang.
Disparekraf DKI menyatakan bahwa festival ini sekaligus menjadi ajang promosi produk lokal dan mendekatkan generasi muda dengan potensi ekonomi kreatif yang berbasis budaya. “Ini bukan sekadar perayaan, tapi juga penggerak ekonomi rakyat yang berbasis sejarah dan identitas kota,” ujar Kepala Di sparekraf DKI, Andhika Permata.
Antusiasme Warga dan Wisatawan
Antusiasme tinggi juga datang dari wisatawan mancanegara dan lokal yang penasaran dengan atmosfer khas Passer Baroe yang di kenal sebagai kawasan perdagangan tertua di Jakarta. Banyak di antara mereka mengabadikan momen dengan latar toko-toko tua bergaya Eropa yang masih lestari.
Rina (35), warga Jakarta Barat yang datang bersama keluarganya, mengungkapkan rasa bangganya. “Pasar Baru jadi hidup lagi. Senang lihat anak-anak bisa tahu budaya Betawi sambil makan enak dan lihat atraksi seru,” ujarnya.
Upaya Melestarikan Identitas Kota
Festival Passer Baroe tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga bagian dari strategi Pemprov DKI untuk melestarikan kawasan bersejarah dan menjadikannya ikon wisata budaya. Ke depan, festival ini di rencanakan menjadi agenda tahunan yang terus di kembangkan secara profesional dengan pendekatan edukatif dan partisipatif.