Latar Belakang Kejadian
Kecelakaan tragis yang terjadi di Surabaya melibatkan seorang sopir berinisial AAR, yang bersama dengan empat rekannya, melakukan perjalanan dari Sumenep menuju kota metropolitan tersebut. Kejadian ini merupakan pengingat akan bahaya yang terkait dengan mengemudikan kendaraan dalam keadaan mabuk. Perjalanan AAR dimulai pada malam hari, di mana mereka berangkat dengan tujuan bersenang-senang dan melepas penat. Setibanya di Surabaya, rombongan ini mengunjungi salah satu kelab malam yang populer di kalangan anak muda.
Di kelab malam, AAR dan teman-temannya menghabiskan waktu selama beberapa jam, menikmati berbagai minuman beralkohol yang disajikan. Konsumsi alkohol yang berlebihan membuat AAR kehilangan kendali atas kondisi fisiknya. Meskipun telah mengetahui efek negatif dari alkohol, AAR tetap melanjutkan kegiatannya hingga larut malam. Hal ini sangat berkontribusi pada keadaannya saat kembali ke jalanan. Ketika waktu menunjukkan dini hari, mereka memutuskan untuk pulang, tanpa menyadari potensi bahaya yang menanti di depan.
Selama perjalanan pulang, kondisi AAR yang tidak stabil menjadi semakin mencolok. Dengan tingkat kewaspadaan yang berkurang akibat alkohol, AAR kehilangan fokus saat berkendara. Situasi ini mengarah pada insiden naas ketika AAR menabrak sebuah warung di pinggir jalan, yang mengakibatkan dua orang, yang merupakan pengunjung warung, kehilangan nyawa mereka.
Detail Kecelakaan dan Penyebab
Kecelakaan tragis yang terjadi di Jalan Kedungdoro, Surabaya, terjadi pada malam hari, tepatnya sekitar pukul 22.30 WIB. Dalam insiden tersebut, AAR, yang di duga mengemudikan kendaraan dalam keadaan mabuk, menabrak sebuah warung yang berada di tepi jalan. Laporan awal menunjukkan bahwa AAR mengemudikan mobil dengan kecepatan tinggi, dan tidak mampu mengendalikan laju kendaraan, yang menyebabkan mobil tersebut meluncur ke arah warung dengan kekuatan yang cukup besar.
Menurut keterangan saksi mata, kondisi jalan saat kejadian relatif sepi, sehingga memungkinkan AAR untuk melaju cepat tanpa banyak kendala. Namun, dugaan kuat bahwa pengemudi berada di bawah pengaruh alkohol memicu perdebatan tentang keselamatan berkendara dan dampak alkohol pada konsentrasi dan reaksi pengemudi. Dalam banyak kasus, mengemudikan kendaraan setelah mengkonsumsi alkohol dapat menyebabkan kelalaian yang berakibat fatal, seperti yang terjadi dalam kecelakaan ini. Akibat dari tindakan tidak bertanggung jawab tersebut. Polisi menetapkan pengemudi Innova bernomor polisi W 1168 CQ, AAR (22) jadi tersangka.