Sebuah tebing setinggi sekitar satu kilometer ambruk di Kampung Ciomas, Desa Tenjowaringin, Kecamatan Salawu, Tasikmalaya. Longsor itu menimpa empat orang petani yang tengah bekerja di lereng dekat tebing—dua berhasil di selamatkan, sedangkan dua lainnya masih tertimbun sejak Minggu siang dan belum di temukan.
📌 Kronologi Kejadian
-
Longsor terjadi secara mendadak pada Minggu (30/6) siang, ketika empat petani sedang melakukan pekerjaan perladangan tidak jauh dari tebing yang dalam kondisi labil akibat hujan deras beberapa hari terakhir.
-
Kondisi tanah yang licin dan beratnya material tanah membuat sebagian tebing terlepas dan menimpa para petani yang berada di bawahnya.
👷 Korban dan Operasi Pencarian
-
Empat petani menjadi korban: dua berhasil di evakuasi selamat dengan luka, dan dua lainnya masih tertimbun material longsor. Pencarian terhadap korban tertimbun masih berlangsung intensif.
-
Tim SAR gabungan dari BPBD, TNI/Polri, serta aparat desa langsung mengerahkan anjing pelacak untuk mendukung proses evakuasi
🔄 Upaya Tim SAR
-
Proses pencarian kini di fokuskan pada lokasi titik longsor, di mana tim harus menembus ketebalan lumpur dan puing kayu.
-
Penggunaan alat berat dan bantuan anjing pelacak di harapkan mempercepat penemuan korban. Sementara itu, warga dari desa sekitar juga di berdayakan untuk memantau dan membantu operasional SAR.
🛑 Potensi Longsor Susulan & Mitigasi
-
Hujan deras yang berkepanjangan telah membuat tebing dan lereng semakin rentan longsor. BPBD memperingatkan masyarakat agar tidak mendekati area lereng yang labil.
-
Pemerintah desa dan BPBD setempat sudah memasang rambu peringatan serta meminta warga untuk merelokasi alat dan lahan pertanian sementara ke wilayah yang lebih aman.
Tebing longsor di Salawu, Tasikmalaya, telah menimpa empat petani—dua selamat dan dua masih tertimbun. Proses pencarian yang intensif masih dilakukan oleh tim SAR gabungan, dibantu anjing pelacak dan alat berat. Masyarakat diimbau tetap waspada karena potensi longsor masih tinggi akibat kondisi tanah kurang stabil. Evakuasi cepat dan mitigasi dini menjadi prioritas utama untuk menyelamatkan korban dan mencegah kerugian lebih lanjut.