Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), sedang mengintensifkan berbagai langkah mitigasi terkait potensi letusan Gunung Api Anak Ranaka. Gunung yang terletak di kawasan Manggarai ini menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik dalam beberapa bulan terakhir, memicu kekhawatiran di kalangan masyarakat sekitar.
Pemantauan Aktivitas Gunung Api
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Manggarai bekerja sama dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk memantau perkembangan aktivitas Gunung Api Anak Ranaka. Data seismik dan pengamatan visual menunjukkan adanya peningkatan frekuensi gempa vulkanik serta keluarnya asap dari kawah.
“Kami telah meningkatkan status kewaspadaan Gunung Anak Ranaka. Masyarakat di imbau untuk tetap tenang namun waspada,” ujar Kepala BPBD Manggarai, Antonius Deno.
Langkah-Langkah Mitigasi
Pemkab Manggarai telah mengimplementasikan berbagai langkah mitigasi untuk mengurangi dampak letusan, di antaranya:
- Edukasi Masyarakat: Sosialisasi mengenai tanda-tanda bahaya gunung api dan langkah-langkah evakuasi telah di lakukan di desa-desa sekitar gunung.
- Pemetaan Zona Rawan Bencana: Wilayah sekitar gunung telah di bagi ke dalam zona-zona berdasarkan tingkat risikonya. Zona merah, atau zona paling berbahaya, mencakup radius 5 kilometer dari kawah.
- Pembangunan Infrastruktur Darurat: Jalur evakuasi diperbaiki, dan lokasi pengungsian telah di siapkan di tempat yang aman dan strategis.
- Simulasi Bencana: Latihan evakuasi massal telah di lakukan untuk memastikan masyarakat mengetahui cara bertindak saat keadaan darurat.
Tantangan di Lapangan
Namun, upaya mitigasi ini tidak lepas dari tantangan. Salah satunya adalah keterbatasan akses ke desa-desa terpencil yang terletak di lereng gunung. Selain itu, keterbatasan anggaran juga menjadi kendala dalam pengadaan peralatan pemantauan dan infrastruktur darurat.
“Kami memerlukan dukungan lebih banyak, baik dari pemerintah pusat maupun organisasi non-pemerintah, untuk mengatasi tantangan ini,” tambah Antonius.
Dukungan dari Berbagai Pihak
Sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan komunitas lokal telah memberikan dukungan, baik berupa tenaga sukarela maupun bantuan logistik. Selain itu, pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga berkomitmen untuk memberikan bantuan dana dan peralatan tambahan guna memperkuat langkah mitigasi di wilayah ini.
Imbauan kepada Masyarakat
Masyarakat di minta untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang. BPBD juga mengimbau warga untuk tidak mendekati zona merah serta segera melaporkan jika terdapat perkembangan aktivitas gunung api yang mencurigakan.
“Keselamatan warga adalah prioritas utama kami. Dengan kerja sama yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait, kami yakin dapat meminimalkan dampak bencana ini,” kata Bupati Manggarai, Heribertus Nabit.
Harapan dan Antisipasi
Pemkab Manggarai berharap langkah-langkah mitigasi ini dapat mencegah terjadinya korban jiwa dan kerugian besar akibat letusan Gunung Api Anak Ranaka. Dengan persiapan yang matang, di harapkan masyarakat dapat menghadapi potensi bencana ini dengan lebih siap dan terorganisir.