-
Korban bernama Muhammad Ilham, usia 26 tahun, warga Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat.
-
Ilham adalah Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang di rawat di yayasan terapi kejiwaan Rumah Solusi Himathera, yang beralamat di Kecamatan Cigugur, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.
-
Keluarga menganggap kematiannya penuh kejanggalan:
-
Tubuh Ilham di temukan penuh memar dan luka-luka.
-
Ada dugaan bekas “sundutan rokok” di bagian kaki, telinga tampak membiru seperti terkena pukulan.
-
Kondisi tubuh korban sempat di laporkan sehat/“baik-baik saja” oleh pengelola sebelum akhirnya di temukan dalam keadaan memburuk.
-
Kronologi Sementara
-
Ilham di terima di Rumah Terapi Himathera untuk perawatan kejiwaan.
-
Keluarga mendapat laporan bahwa kondisinya baik, kemudian muncul kejanggalan seperti badan kurus dan terdapat luka/luka memar.
-
Pada tanggal 23 Agustus 2025, keluarga melaporkan ke Polda Jawa Barat dengan nomor laporan LP/B/406/VIII/2025/SPKT/POLDA JABAR.
-
Penanganan laporan di limpahkan ke Polres Pangandaran.
-
Pemeriksaan di lakukan terhadap saksi-saksi (sampai laporan terakhir sekitar 16 saksi diperiksa). Yayasan dan pihak terkait diminta keterangan.
-
Di lakukan autopsi, meskipun hasilnya belum di publikasikan. Ada dugaan luka akibat benda tumpul.
Kejanggalan & Isu yang Muncul
-
Transparansi informasi oleh yayasan: keluarga mengaku mendapat info bahwa Ilham “baik-baik saja”, namun kondisi tubuhnya ternyata terdapat luka-luka dan memburuk.
-
Waktu kematian dan mobilisasi jenazah: ada dugaan bahwa korban telah meninggal lebih dari satu minggu sebelum pengelola rumah terapi memberitahu keluarga.
-
Kemungkinan penganiayaan: dengan adanya memar, luka, telinga membiru, serta bekas sundutan rokok. Dugaan ini masih perlu di buktikan secara forensik.
-
Pihak yang di periksa: yayasan pengelola, saksi dari keluarga, di panggil ahli psikiatri, serta koordinasi dengan instansi sosial.
Tindak Lanjut Hukum
-
Polres Pangandaran sudah menerima laporan resmi dan telah memasuki tahap penyidikan.
-
Pengusutan melibatkan autopsi dan pemeriksaan ahli (psikiatri) untuk melihat kondisi mental korban dan juga dugaan pelaku.
-
Bila terbukti ada unsur pidana (penganiayaan atau kelalaian), yayasan dapat di minta menghentikan operasionalnya. Keluarga menyuarakan hal tersebut.
Dampak dan Implikasi Sosial
-
Kasus ini memicu keprihatinan masyarakat terhadap kondisi layanan bagi ODGJ, terutama di yayasan swasta atau rumah terapi.
-
Isu pengawasan dan regulasi: lembaga pemerintah (dinas sosial, kesehatan mental) harus memastikan standar pelayanan, keamanan, dan perlindungan terhadap pasien ODGJ.
-
Kepercayaan publik terhadap rumah terapi dan yayasan yang menyediakan jasa terapi mental dapat menurun jika kasus seperti ini tidak di tangani secara transparan dan adil.
-
Perlunya edukasi masyarakat tentang hak-hak ODGJ dan bagaimana mereka harus di perlakukan — bukan hanya sebagai objek perawatan tetapi sebagai manusia yang memiliki hak atas perlindungan hukum dan kesehatan.
Kesimpulan Sementara
Kematian Ilham adalah tragedi yang tidak hanya menyisakan rasa kehilangan, tapi juga banyak pertanyaan tentang bagaimana perawatan ODGJ di lakukan, dan apakah ada unsur penyalahgunaan, penganiayaan atau ketidakpedulian. Proses penyidikan masih berjalan, dan kita masih menunggu hasil autopsi serta kejelasan dari institusi terkait.