Batik Air Nyaris Tergelincir saat Mendarat di Bandara Soekarno‑Hatta

Batik Air Nyaris Tergelincir saat Mendarat di Bandara Soekarno‑Hatta

Sebuah penerbangan Batik Air dengan registrasi PK‑LDJ di jalur pendaratan Bandara Soekarno‑Hatta sempat mengalami momen dramatis saat kondisi cuaca ekstrim—terutama hujan deras dan angin samping kencang—menyebabkan sayap kanan pesawat terlihat mendekati landasan secara signifikan. Namun, berkat prosedur yang tepat, pilot berhasil menjaga pesawat tetap stabil dan selamat mendarat .


📌 Detil Insiden dan Penyebab

  • Video viral menunjukkan sayap kanan pesawat tampak hampir menyentuh landasan pacu saat mendarat dalam hujan lebat.

  • Maskapai menjelaskan bahwa angin samping meningkat tajam pada saat itu, tetapi tidak melewati batas aman operasional. Pendaratan tetap mengikuti SOP dan di anggap aman.


✅ Tindakan Maskapai dan Pemeriksaan

  • Setelah mendarat, teknisi Batik Air melakukan inspeksi penuh terhadap struktur dan sistem pesawat; hasilnya tidak di temukan kerusakan dan pesawat di nyatakan layak terbang kembali.

  • Corporate Communications Batik Air, Danang Mandala Prihantoro, menegaskan bahwa keselamatan penumpang adalah prioritas utama dan seluruh prosedur keselamatan di patuhi tanpa kendala.


📈 Tinjauan Ahli dan Implikasi

  • Pendaratan dalam kondisi angin samping memerlukan koordinasi antara sistem pesawat dan respon pilot. Kejadian ini menunjukkan bahwa pelatihan pilot dan pemeliharaan pesawat Batik Air memadai hingga mampu menanggulangi situasi ekstrem.

  • Maskapai dan otoritas Bandara Soekarno‑Hatta kemungkinan akan meninjau ulang prosedur pendaratan di musim hujan untuk menambah margin keamanan dalam kondisi kritis.

Insiden nyaris tergelincirnya pesawat Batik Air PK‑LDJ di Soetta pada 28 Juni menegaskan pentingnya disiplin prosedur keselamatan, profesionalisme awak, dan kesiapan teknis pesawat. Meskipun berada dalam situasi mengancam, tindakan tepat menjamin mendarat aman tanpa korban atau kerusakan. Batik Air pun melanjutkan komitmennya terhadap standar tertinggi keselamatan operasional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *