Sebanyak 44 warga di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) menjalani perawatan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sambang Lihum, diduga karena mabuk kecubung. Dua di antaranya meninggal dunia. Mereka masuk mulai berdatangan dari hari Jumat, dan sampai hari ini ada 44 pasien itu kisaran umur dari 20 sampai 55 tahun. 9 orang rawat jalan, sisanya rawat inap.
Tanaman kecubung, yang dikenal memiliki efek halusinogen, diduga dikonsumsi tanpa pemahaman yang memadai mengenai potensi bahaya yang ditimbulkannya. Makanya karena tingkat dosis masing-masing berbeda jadi ada yang tidak sadarkan diri, ada yang meninggal, ada yang masih sadar tapi meracau (berbicara sendiri), jadi dari dokter memberikan obat penenang.
Tanaman ini mengandung senyawa kimia alkaloid. Senyawa ini terdiri dari atropin, hiosiamin, dan skopolamin yang bersifat antikholonergik. Kecubung juga mengandung hiosin, zat lemak, kalsium oksalat, meteloidina, norhiosiamina, norskopolamina, kuskohigrina, dan nikotina. Selain memabukkan, kecubung juga dapat merusak saraf manusia jika dikonsumsi secara berlebihan. Koordinasi motorik dan hilangnya memori jangka pendek akan terganggu jika seseorang mengonsumsi kecubung dalam dosis besar.
Analisa sementara bukan hanya kecubung, agak variatif sebenarnya. Ada yang hanya konsumsi kecubungnya, ada yang dicampur dengan obat, ada yang dicampur kecubung sama minuman. Makanya karena tingkat dosis masing-masing berbeda, jadi ada yang tidak sadarkan diri, ada yang meninggal, ada yang masih sadar tapi meracau. Jadi dari dokter memberikan obat penenang.